Selasa, 24 Februari 2015

Dan dibawah ini adalah Contoh CV Bahasa Indonesia untuk anda jadikan referensi dalam membuat :


Data Pribadi
Nama                                                             : Karina Zulkarnai
Tempat, Tanggal lahir                                     : Jakarta, 03 November 1986;
Agama                                                           : Islam;
Alamat rumah                                                 : Jl. Wahyu II, No. 10 J, Gandaria Selatan, Jakarta selatan
Nomer telepon                                               : 0899123123 (mobile phone);
Email                                                              : karinazulkarnain@gmail.com

Riwayat Pendidikan
Ø  Pendidikan Formal:
·         2004 sampai dengan 2008      :  Jurusan Ilmu Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, lulus dengan IPK 3,52;
·         2001 sampai dengan 2004      :   SMA Negeri 25 Jakarta;
·         1998 sampai dengan 2001      :   SLTP Negeri  68 Jakarta;
·         1992 sampai dengan 1998      :   SD Negeri Nambangan Asih Mulya, Jakarta;
Ø  Pendidikan Non Formal:
·         2011    : Dekorasi Taman pada Park Decoration Club
·         2005    :  Pelatihan ilmu komputer dan web developer

Riwayat Organisasi
·         2005 sampai dengan 2006                  : Ketua Himpunan Profesi di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
·         2002 sampai dengan 2003                  : Ketua OSIS di SMA Negri 25 Jakarta

Pengalaman
·        Periode 01 Agustus s/d 31 Agustus 2008       : Kuliah Kerja Lapang (KKL) di Balai Pengawas Obat dan Makanan

Keahlian Komputer
·         Microsoft Office (MS. Word, MS. Excel, MS. PowerPoint) dan Internet.

         Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
                                                                                                Hormat saya,

                                                                                        Karina Zulkarnain S.Tpg

Contoh CV Bahasa Indonesia yang lainnya :

Data Pribadi :

Nama                              : 
Natalia Amanda
Tempat, Tanggal Lahir     : Jakarta ,0
1 Nopember 1982
Jenis Kelamin                  : Perempuan
Agama                            : Islam
Kewarganegaraan           : Indonesia
Alamat                            : Jl. 
Kramat Batu No. 10
                                        
Gandaria Selatan,  Jakarta Selatan 12420
Telephon                         : 021 
6523987 (rumah)
                                         0812 222 
5555 (HP)

Latarbelakang Pendidikan

Formal
199
6 – 1999 : SMP 30, Jakarta
199
9  2002 : SMK 28 Jakarta Jurusan Administrasi Perkantoran
2002 – 2005 : LP3I, Jakarta

Non Formal
199
9 – 1999 : Kursus Komputer di Bina Informatika Nusantara, Jakarta
199
9  2000 : Kursus Bahasa Inggris di LIA, Jakarta
200
2 – 2003 : Kursus Akuntansi di Lembaga PAPP

Kemampuan

 Kemampuan Akuntansi 
(Accounting) dan Administrasi. Journal printing & Calculation, Ledger, Salary Calculation, Project Data Updating, Teller, Petty Cash Payroll & Calculation, Inventory Controls)
Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, MS Access, MS Outlook dan Internet)
Memahami Sistem Perpajakan

Pengalaman Kerja

Praktek Kerja Lapangan:

Praktek Kerja di  : PT. Astra Internasional, Jakarta
Periode                : April 
2000 – June 2001 
Tujuan                 : Persyaratan kelulusan SM
K 28 Jakarta
Posisi                   : 
Adminsitrasi

Rincian Pekerjaan:
- Mengupdate data konsumen
- Mengatur jadwal pertemuan dengan konsumen
- Menyiapkan surat-surat pernawaran untuk konsumen
- Menyiapkan tagihan

Bekerja di PT. 
Andess Coklat Mandiri Sejahtera,  Jakarta

Periode       : Januari 2002 - Mei 200
7
Status         : Karyawan Tetap
Posisi         : Staf Finance

Rincian pekerjaan :
- Melakukan surat menyurat bisnis
- Menerbitkan dan menerima faktur dari pemasok
- Mengelola kas kecil
- Mengontrol persediaan peralatan kantor
- Penggajian (payroll)

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.


Jakarta, 
13 Februari 2014
 
Natalia Amanda

Minggu, 01 Februari 2015

Taqwa Kepada Allah SWT



Disampaikan Di Mesjid Nurul Ulum Bumbang Lotim (NTB) Pada 29 Agustus 2014

Taqwa Kepada Allah SWT
By: Arman Muhammad (Hadza Zuhduna)
الحمد لله نستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من سرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا # من يهده الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له # أشهد أن لا إله إلا الله وحده لاشريك له # وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله # اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن واله..... أما بعد....
فيا عباد الله .......!
أوصيكم ونفسي بتقوى الله، فإنه وصيته سبحانه وتعالى للأولين والآخرين. قال الله عز وجلا: "ياأيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولاتموتن إلاّ وأنتم مسلمون"
Jama’ah Sholat Jum’at Yang Dirahmati Allah…
Dari mimbar nan suci ini, saya mengajak kepada diri pribadi saya sendiri dan jama’ah sekalian untuk selalu meningkatkan taqwa kepada Allah SWT pada seluruh aspek kehidupan kita di dunia ini. Sebab tidak ada sesuatu yang lebih berharga dari pada taqwa kepada Allah SWT. Bahkan kemuliaan di sisi Allah tidak akan pernah kita gapai (raih) tanpa melalui jalan taqwa kepada-Nya. Allah SWT. Berfirman:

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa di antara kalian”

Kegalauan Zhiena



Sudah enam bulan lamanya Zuhdu meninggalkan tanah air tercinta, bumi Daha seakan masih basah dengan jejak tapak kakinya, surau Raudhatus Sholihien seakan masih bergema dengan suara merdunya melantunkan bait-bait suci surah ar-rahman saat petang menjelang senja, anak-anak kecil masih ramai bermain di pelataran surau menanti adzan maghrib dikumandangkan, sementara penduduk sekitar telah rehat dari aktifitas duniawi nan melelahkan, dengan sarung menggulung di pinggang dan baju koko serta peci yang didominasi warna putih menunjukkan bahwa penduduk sekitar surau adalah masyarakat yang agamis.

Pertanyaan Ayah



Zuhdu hanya bisa menunduk dan tidak bisa berkata apa-apa saat ayahnya menatap wajahnya dalam-dalam seakan ingin menyelidiki apa gerangan yang terjadi pada putra kinansihnya itu. Wajahnya seketika berubah, keringat dingin bercucuran dari jidat dan kepalanya. Kali ini ia benar-benar kikok berhadapan dengan ayahnya, entah kenapa ayahnya seakan membaca apa yang sedang dialaminya belakangan ini. tiba-tiba ayahnya berkata; “Zuhdu… kau putra ayah satu-satunya, sejak kecil kau tak pernah lepas dari ayah. Lebih-lebih sejak kepergian ibumu saat kau masih berusia enam tahun. Selalu tingkah laku dan gerak gerikmu tak pernah lepas dari perhatian ayah, bahkan sampai saat ini. tapi saat ini ayah melihatmu seperti seorang pengelana yang tersesat di belantara hutan rimba, apa gerangan yang terjadi pada dirimu Zuhdu?....”

من يلمني في غرامي عاشق جمالك

“Zhiena,,, kau sudah gila ya???...” tanya Ariena penuh emosi. “tidak Rien... aku masih waras” jawab Zhiena santai.
“Apa....! masih waras, katamu?” Ariena menatap Zhiena sambil mengerutkan keningnya penuh keheranan.
“Sungguh.... ku tak mengira...” Ariena menggeleng-gelengkan kepala.
“Zhiena, coba kau lihat,,,, tidak kah kau sadar dengang perubahan fisikmu yang begitu drastis belakangan ini. Sebigitu dalamkah cintamu pada lelaki itu, sampai kau melupakan dirimu, makan tak teratur, tidurmu pun jarang. Bahkan hanya untuk mengingat kekasihmu itu, kau lebih senang meneteskan air mata daripada tertawa riang bersama kita-kita. Zhiena... siapa sih dia???... selama ini kau belum pernah bertemu dengannya, belum pernah melihat wajahnya, belum pernah melihat senyumnya, bahkan suaranya pun tidak... terus kau jatuh cinta padanya begitu saja???... nganeh...!” Ariena mengakhiri omelannya dengan wajah cemberut penuh kegusaran.
“Rien.... kau belum tau siapa dia yang selama ini menjadi kekasihku, kau belum tau alasan kenapa kumencintainya, kau belum tau dari mana cintaku ini datang, kau hanya tau perubahan fisikku, namun kau tak tau tentang hatiku, jiwaku, dan perasaanku. Betapa bahagianya aku saat mencintainya, betapa gembiranya hatiku saat mengenalnya. Meski aku belum pernah berjumpa dengannya, belum pernah melihat wajahnya, belum pernah menyaksikan senyumnya, belum pernah mendengar suaranya. Namun yang perlu kau tau Rien, CINTAKU PADANYA TELAH MENDAHULUI SEGALANYA”.....
“TAK USAH KAU KHAWATIR RIEN,,,, AKU MASIH WARAS” kata Zhiena sambil tersenyum penuh ketulusan, kemudian merangkul sahabatnya itu... 

Hafalan, Tradisi Intelektual dan Kemajuan Peradaban Islam

Prolog

Sebagai salah satu tahap/proses menuntut ilmu, hafalan bukanlah metode asing dalam khazanah Islam. Ia telah dikenal dan dipraktekkan sejak zaman Nabi Muhammad saw. Setiap menerima wahyu, beliau langsung menyampaikan dan memerintahkan para sahabat untuk menghafalnya. Dari apa yang Rasulullah saw lakukan, hafalan Al-Qur’an selalu dibarengi dengan pemahaman (QS. al-Nahl: 44), demikian juga dengan hafalan Hadith.

Dari situ, terbangun pandangan hidup, epistemologi Islam dan ilmu-ilmu Keislaman. Dengan demikian,  tuduhan bahwa hafalan hanya melemahkan kreatifitas bukan hanya tidak tepat, tetapi juga mengaburkan arti penting hafalan dalam perkembangan peradaban Islam.

PELANGI DI ATAS GILLI

Kurang lebih enam bulan lamanya hujan tak kunjung turun membasahi tanah pakarangan dan mengairi sawah-sawah penduduk, sore ini gumpalan awan hitam berarak di langit Gilli, tampak sumringah para penduduk yang telah lama menantikan kehadirannya. Sejuta harapan seakan terukir pada raut wajah kasar mereka akan menghijaunya tanaman persawahan dan perkebunan mereka yang mengunging dan bahkan mati. Namun seketika harapan itu pupus seakan bertahan dan mampir sejenak saja, sekedar menghantar lelah pada hilangnya dahaga. Sesaat kemudian angin tenggara berhembus begitu kencang memecah gumpalan awan yang menghitam, kemudian meninggalkan rintikan-rintikan kecil yang menggumpalkan debu-debu jalanan dan pakarangan. Biru langit yang berbaur keperakan serta jingga di upuk barat sana menghantar matahari sore menuju peraduan senja. Sementara timur menitipkan keangkuhannya pada pasak-pasak bumi yang menjulang tinggi, serta seutas pelangi dengan bias cahaya penuh warna-warni. Menakjubkan….! Raut muka para warga yang pupus dengan harapan mengalirnya air hujan ke sawah dan kebun-kebun mereka, seakan terobati untuk sementara waktu dengan hadirnya pesona keindahan pelangi yang entah berapa tahun sudah lamanya mereka tak kunjung menyaksikannya.
Pelangi di atas Gilli sore ini benar-benar memberikan sebuah nuansa baru pada penduduk pulau kecil ini, mereka seakan disihir dengan keindahan sang Maha Karya. Tak henti-hentinya mata memandang, mulut menggumam mengagumi setiap jengakal keindahannya. Sementara di pematang sawah sana bersujud simpuh seorang pemuda dengan derai air mata yang tak terbendung dengan lidah yang tak henti-hentinya bertasbih dan bertahmid serta bertakbir mengagungkan kebesaran Sang Maha Karya dan mengagumi keindahannya.
Perlahan matahari menuruni singgasananya menuju peraduan malam yang menghampar pada jingga di upuk barat. Pelangi yang tadi menghias langit timur kini hanya tinggal bias cahaya perak kebiruan yang kemudian menguning tenggelam dalam kemuning senja. Beriring cekakak burung camar yang seakan berdendang mengiringi kepulangan para pejuang kehidupan. Setelah seharian menghabiskan hari dengan seabrik aktivitas penyambung hidup.
Sementara dari arah tengah perkempungan sayup-sayup suara adzan dikumandangkan melalui corong kecil pengeras suara sebuah surau tua yang berdindingkan bata beton yang mulai rapuh dan melepuk dengan atap genteng berhias lobang-lobang kecil sana sini, warnanya yang kecoklatan lebih mirip dengan bebatuan gunung yang lama tak tersinari sinar mentari. Dari balik corong berdiri seorang pemuda dengan perawakan tegap dan muka putih berseri mengenakan sarung tenun kebiruan dan baju koko dengan warna perpaduan biru keperakan, peci hitam serta selendang biru yang selalu melekat di pundaknya. Dari pakaian yang dikenakannnya Nampak ia seorang santri atau seorang ustadz, ternyata benar lelaki tersebut adalah santri kalung dari seorang ulama ternama di pulau Gilli.
Siapakah dia????... Bersambung..

Sabrun Jamiel

maulah muntung, awak, wan seluruh anggota tubuh ni diam supaya kada manampakkakan kaluh kasahnya lawan makhluk tie, ngalih banar. apalagi haratan sakit gigi, kayap apalagi... hahaa... bagamatan ae tie balajar.... supaya ayat nang babunyi "innamaa asyku batstsie wa khuznie ilallah" itu kada tabaca di lidah haja tie., tapi bujur-bujur menjadi urat nadi kehidupan.
Ya Allah....
Ampuni daku yang selalu mengeluh dan mengadu kepada selain-Mu.
baapik-apik ma-update satatus di fb tie, cu ae, (jer pakaiyan). mun kawa tie nang baik-baiknya haja. itu gen niatakan gasan tahadduts bin ni'mah haja "wa amma bi ni'mati rabbika fahaddits", jangang handak marasa harat pada urang. mambanggakan diri jua jangan. sombong maginnya ae... hehee...(jer sidin sambil takurihing). ingatakan tu cu ae. amun nang sedih-sedih wan galau-galaunya tie. cukup ikam wan Tuhan haja gen nang tahu.
kada napa-napa vank cu ae, kai tie mamadahi ikam nang kaya ngini. dunia ngini sudah tuha. mancakuti (maingkuti) agama tie, sama mancakuti bara api. amun kakurang tahan talapas, apa mun talapas pajah. bapintar-pintar ae lagi cu ae....
Edisi bhs. Banjar.
Rendu Alas Tengger, 09/01/'15

Surat Ayah Untuk Zuhdu



Suatu ketika ayah pernah menasehatiku melalui sebuah surat yang bunyinya begini;
Assalamu ‘alaikum putraku…..
Anakku… melalui surat ini ayah hanya ingin mengingatkan kepadamu bahwa di zaman sekarang ini, tidak sedikit orang yang menyibukkan diri dengan memperindah dan menghias lahiriah mereka, sementara batiniahnya dibiarkan amburadul –ghoflah-, mereka berkhusyu’-khusyu’ dalam ibadah tapi sejatinya tidak khusyu’, dan mereka beribadah dengan ketiadaan hadir hati.
Anakku… jika suatu saat kau mengalami penyakit seperti ini, maka bersegeralah melakukan terapi diri untuk menyembuhkannya dengan cara menyibukkan dirimu untuk menjaga rahasia-rahasia hatimu, agar cahaya hatimu tetap memancar menghiasi pekerjaan lahiriahmu. Dengan demikian kau akan berhias tanpa perhiasan, berwibawa tanpa pengikut, mulia tanpa kabilah dan suku.
Anakku… Cukuplah sabda Rasulullah SAW ini sebagai peganganmu “Barangsiapa yang memperbaiki hatinya Allah akan membaguskan lahir-nya”. Tak perlu kau mencari dokter atau pisikiater yang lain, cukuplah wajengan dan sabda-sabda kanjeng Nabi sebagai obat dan terapi untuk menyembuhkan penyakit-penyakit batiniah kita selama ini. Sampai di sini ayah rasa kau sudah paham, tak perlu lagi ayah menjelaskan panjang lebar kepadamu.
Anakku… semoga kau baik-baik saja disana. Dipenghujung isi surat ini ayah ingin menuliskan satu hal untukmu. Bahwa selama ini ayah mendidik dan membesarkanmu itu semua bukan tanpa pamrih, tapi ayah tau persis apa yang seharusnya menjadi pamrih ayah. Sebuah pamrih yang bersumber dari rasa kasih sayang dan lillahi ta’ala demi tegaknya si’ar agama Islam di persada bumi ini, li ‘izzil Islam wal Muslimien itu saja.
Putraku…
Percayalah… orang tua yang sesungguhnya, mereka tidak pernah mengenal istilah bosan apalagi kapok untuk mendidik dan membesarkan putra-putrinya. Jika ia gagal satu kali, maka akan dicobanya lagi, lagi, dan lagi sampai ia berhasil.
Putraku….
Do’a-do’a  tulus ayah akan selalu menyertai derap langkah kakimu. Teruslah memperbaiki diri wahai putra tercintaku… camkan dan renungkanlah olehmu wahai anakku..!”

Nagara, disaat-saat kerinduan
Orang tua yang selalu mengharapkanmu
Ayahmu

Sebuah Alasan



          Zuhdu dan Zhiena hanyalah tokoh fiksi dalam alam hayal Hadza Zuhduna, dari dua nama ini Zuhdu ingin menyampaikan sebuah pesan moral untuk orang tua, pemuda-pemudi, remaja putra dan putri untuk tidak tenggelam dan larut dalam cinta buta sepasang kekasih yang akan melupakan kebesaran dan keagungan cinta Allah dan ketulusan cinta Sang Nabi pada ummatnya serta ketiada batasan cinta orang tua pada buah hatinya.
Pesan-pesan moral dalam menggapai mahligai cinta yang sesungguhnya semoga bisa Zuhdu sampaikan melalui goresan singkat di atas lembaran-lembaran kertas putih ini. Yang pada dasarnya zuhdu bukanlah seorang penulis, namun apalah artinya Zuhdu hidup tanpa melahirkan sebuah karya yang bisa dibaca oleh khalayak ramai. Harapan besar Zuhdu pada tulisan ini, semoga ia menjadi bahan evaluasi Zuhdu untuk mengoreksi diri sendiri dan bisa menjadi bahan perenungan untuk para pemuda dan remaja atau siapa saja yang sedang dimabuk cinta.
Bukan dunia yang menjadi tujuan akhir dari sebuah kehidupan tetapi perjumpaan dengan Sang Mahacinta-lah yang akan menjalin kebahagiaan, puncak dari segenap ketaqwaan, dan ghoyah dari segala angan-angan bagi mereka yang mempercayai akan kebesaran Sang Mahacinta.   Dengan selalu mengharap bimbingan ilahiyah ‘ala manhajin Nubuwwah dibuka dengan ketulusan niat lillahi ta’ala dan mengharap ridho-Nya jua Zuhdu memulai segenap kata dan kalimat dengan asma-Mu Ya Robb….. Bismillahirrohmanirrohim…

TEGASNYA BU MENTRI SUSI


Menteri KKP Susi Pudjiastuti sidak ke salah satu kantor utk melihat kinerja pegawai. Ia melihat seorang pria muda sehat dan segar tengah bersandar santai, sementara di ruangan itu semua pegawai sibuk bekerja.
Bu Menteri segera menghampiri pria itu dan bertanya, “Berapa kau dapat sebulan?” Dengan sedikit gugup pria itu menatap Bu Menteri dan menjawab, "Hmmm.... 2 juta Bu. Emangnya kenapa Bu?" Bu Menteri lalu mengeluarkan dompetnya dan mengambil lembaran-lembaran pecahan 100 ribuan lalu menyerahkan kepada pria itu sambil berkata, “Ini gajimu 3 bulan ke depan, 6 juta pesangonmu! Cepat keluar, pergi dari sini. Dan awas! Jangan balik lagi!”
Dengan gugup dan setengah takut pria itu segera meninggalkan tempat itu tanpa banyak bicara. Lalu dengan muka berwibawa Bu Menteri mendekati pegawai lain yg sejak tadi menyaksikan adegan tersebut.
“Itulah nasib pekerja yang santai2 di kementerian ini. Saya berhentikan saat ini juga. Tidak ada tawar-menawar. Kerja... Kerja... Kerja... Kalian semua mengerti adakah yang tahu dari bagian mana pemuda itu? Mana atasannya, cepat jelaskan” tanyanya.
Suasana jadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dgn sedikit ketakutan, “Dia nggak kerja di sini Bu, dia itu tukang es cendol yg lagi nunggu gelasnya...."
‪#‎Hahahaaaa‬., makanya jangan gegabah dalam bertindak. tabayyun itu penting ckckckkk... (bagian dari goyonan wkwkwkkkk..)