Minggu, 01 Februari 2015

من يلمني في غرامي عاشق جمالك

“Zhiena,,, kau sudah gila ya???...” tanya Ariena penuh emosi. “tidak Rien... aku masih waras” jawab Zhiena santai.
“Apa....! masih waras, katamu?” Ariena menatap Zhiena sambil mengerutkan keningnya penuh keheranan.
“Sungguh.... ku tak mengira...” Ariena menggeleng-gelengkan kepala.
“Zhiena, coba kau lihat,,,, tidak kah kau sadar dengang perubahan fisikmu yang begitu drastis belakangan ini. Sebigitu dalamkah cintamu pada lelaki itu, sampai kau melupakan dirimu, makan tak teratur, tidurmu pun jarang. Bahkan hanya untuk mengingat kekasihmu itu, kau lebih senang meneteskan air mata daripada tertawa riang bersama kita-kita. Zhiena... siapa sih dia???... selama ini kau belum pernah bertemu dengannya, belum pernah melihat wajahnya, belum pernah melihat senyumnya, bahkan suaranya pun tidak... terus kau jatuh cinta padanya begitu saja???... nganeh...!” Ariena mengakhiri omelannya dengan wajah cemberut penuh kegusaran.
“Rien.... kau belum tau siapa dia yang selama ini menjadi kekasihku, kau belum tau alasan kenapa kumencintainya, kau belum tau dari mana cintaku ini datang, kau hanya tau perubahan fisikku, namun kau tak tau tentang hatiku, jiwaku, dan perasaanku. Betapa bahagianya aku saat mencintainya, betapa gembiranya hatiku saat mengenalnya. Meski aku belum pernah berjumpa dengannya, belum pernah melihat wajahnya, belum pernah menyaksikan senyumnya, belum pernah mendengar suaranya. Namun yang perlu kau tau Rien, CINTAKU PADANYA TELAH MENDAHULUI SEGALANYA”.....
“TAK USAH KAU KHAWATIR RIEN,,,, AKU MASIH WARAS” kata Zhiena sambil tersenyum penuh ketulusan, kemudian merangkul sahabatnya itu... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar